10 Cara Mengelas Besi Yang Baik dan Benar Untuk Pemula

Apakah anda ingin belajar mengelas besi? Artikel ini akan membahas cara mengelas besi yang baik dan benar untuk pemula. Simak selengkapnya!

10 Cara Mengelas Besi Yang Baik dan Benar Untuk Pemula

Apakah Anda ingin belajar mengelas besi? Mengelas besi adalah salah satu keterampilan yang berguna untuk berbagai keperluan, seperti memperbaiki barang-barang rusak, membuat kerajinan, atau bahkan membangun rumah. 

Namun, mengelas besi tidak semudah memegang mesin las dan menempelkannya pada besi. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan agar hasil pengelasan menjadi rapi, kuat, dan aman. 

Artikel ini akan membahas cara mengelas besi yang baik dan benar untuk pemula, berdasarkan peralatan, keselamatan, dan teknik yang diperlukan.

Peralatan Utama untuk Mengelas Besi

Sebelum Anda memulai untuk mengelas besi, Anda harus mempersiapkan peralatan utama yang dibutuhkan, yaitu:

Mesin las 

Mesin las adalah alat yang menghasilkan arus listrik untuk mencairkan elektroda dan besi yang akan disambung. Ada berbagai jenis mesin las, seperti las busur listrik (electric arc welding), las gas (gas welding), las tig (tungsten inert gas welding), dan lain-lain. Pilih mesin las yang sesuai dengan jenis dan ketebalan besi yang akan dilas.

Arus listrik

Arus listrik adalah sumber daya yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin las. Arus listrik bisa berasal dari sumber AC (alternating current) atau DC (direct current), tergantung pada jenis mesin las yang digunakan. Pastikan arus listrik yang digunakan cukup stabil dan aman untuk menghindari kecelakaan.

Electrode holder / tang elektroda / penjepit elektroda

 Electrode holder adalah alat yang digunakan untuk memegang elektroda saat mengelas. Electrode holder harus memiliki isolasi yang baik agar tidak menimbulkan percikan atau sengatan listrik. Pilih electrode holder yang nyaman digenggam dan mudah diatur sudutnya.

Elektroda

Elektroda adalah bahan yang digunakan untuk menyambung besi yang akan dilas. Elektroda terbuat dari logam dengan lapisan luar yang berfungsi sebagai pelindung dan pengatur panas. Ada berbagai jenis elektroda, seperti elektroda celulosa, elektroda rutile, elektroda basic, dan lain-lain. Pilih elektroda yang sesuai dengan jenis dan posisi pengelasan.

Peralatan Keselamatan Kerja untuk Mengelas Besi

Mengelas besi adalah pekerjaan yang berisiko tinggi karena melibatkan panas, api, percikan, asap, dan listrik. Oleh karena itu, Anda harus mempersiapkan peralatan keselamatan kerja untuk melindungi diri Anda dari bahaya-bahaya tersebut, yaitu:

Topeng las 

Topeng las adalah alat pelindung wajah yang digunakan untuk menghindari paparan sinar ultraviolet, cahaya terang, percikan api, dan asap saat mengelas. Topeng las harus memiliki kaca mata pelindung yang bisa disesuaikan dengan tingkat kegelapan sesuai dengan intensitas cahaya pengelasan. Topeng las juga harus nyaman dipakai dan tidak mengganggu pandangan.

Masker las / blower hisap

Masker las atau blower hisap adalah alat pelindung pernapasan yang digunakan untuk menyaring udara yang tercemar oleh asap dan debu saat mengelas. Masker las atau blower hisap harus memiliki filter yang efektif dan bersih agar tidak menimbulkan iritasi atau gangguan pernapasan.

Sarung tangan welding

Sarung tangan welding adalah alat pelindung tangan yang digunakan untuk mencegah luka bakar, sengatan listrik, atau luka tusuk saat mengelas. Sarung tangan welding harus terbuat dari bahan yang tahan panas, api, dan listrik, seperti kulit atau karet. Sarung tangan welding juga harus pas di tangan agar tidak mengganggu gerakan jari-jari.

Sepatu pelindung

Sepatu pelindung adalah alat pelindung kaki yang digunakan untuk mencegah luka bakar, sengatan listrik, atau luka tusuk saat mengelas. Sepatu pelindung harus terbuat dari bahan yang tahan panas, api, dan listrik, seperti kulit atau karet. Sepatu pelindung juga harus memiliki sol yang tebal dan anti selip agar tidak mudah tergelincir.

Peralatan Bantu untuk Mengelas Besi

Selain peralatan utama dan keselamatan kerja, Anda juga membutuhkan peralatan bantu untuk membantu proses pengelasan besi, yaitu:

Tang

Tang adalah alat yang digunakan untuk memegang, memotong, atau membengkokkan besi yang akan dilas. Tang harus memiliki gagang yang nyaman dan ujung yang tajam agar bisa bekerja dengan mudah dan akurat.

Sikat baja

Sikat baja adalah alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan besi yang akan dilas dari kotoran, karat, atau kerak. Sikat baja harus memiliki bulu-bulu yang kuat dan rapat agar bisa mengangkat kotoran dengan efektif.

Palu kerak

Palu kerak adalah alat yang digunakan untuk memecahkan atau menghilangkan kerak yang terbentuk akibat pengelasan. Palu kerak harus memiliki kepala yang keras dan bergerigi agar bisa memukul kerak dengan kuat dan rata.

Meja las

Meja las adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan besi yang akan dilas. Meja las harus memiliki permukaan yang datar dan rata agar bisa menopang beban besi dengan baik. Meja las juga harus memiliki klem atau penjepit untuk mengunci posisi besi agar tidak bergeser saat dilas.

Mesin gerinda

Mesin gerinda adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan atau meratakan hasil pengelasan. Mesin gerinda harus memiliki mata gerinda yang sesuai dengan jenis dan ketebalan besi yang dilas. Mesin gerinda juga harus dioperasikan dengan hati-hati agar tidak merusak besi atau menyebabkan luka.

10 Tata Cara Mengelas Besi yang Baik dan Benar Untuk Pemula

Mengelas besi adalah salah satu keterampilan yang berguna untuk berbagai keperluan, baik untuk pekerjaan, hobi, maupun kebutuhan sehari-hari. Namun, mengelas besi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa tata cara yang harus diperhatikan agar hasil pengelasan menjadi kuat, rapi, dan aman. Berikut adalah 10 tata cara mengelas besi yang baik dan benar untuk pemula.

1. Bersihkan bahan yang akan dilas

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum mengelas besi adalah membersihkan bahan yang akan dilas dari kotoran, karat, cat, minyak, atau benda asing lainnya. Kotoran yang menempel pada permukaan besi dapat mengganggu proses pengelasan dan mengurangi kekuatan sambungan. Anda bisa menggunakan amplas, gerinda, atau alat pembersih lainnya untuk membersihkan bahan yang akan dilas.

2. Gunakan palu untuk membersihkan kerak pada permukaan area yang akan dilas

Setelah bahan yang akan dilas bersih dari kotoran, langkah selanjutnya adalah membersihkan kerak yang terbentuk akibat proses pengelasan sebelumnya. Kerak adalah lapisan tipis berwarna hitam atau abu-abu yang menutupi permukaan besi setelah dilas. Kerak ini harus dibersihkan karena dapat menghalangi aliran listrik dan menyebabkan pengelasan menjadi tidak merata. Anda bisa menggunakan palu las untuk memukul-mukul permukaan besi yang akan dilas hingga keraknya terkelupas.

3. Gunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal

Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda bisa menggunakan sikat baja untuk menyikat permukaan besi yang akan dilas setelah dibersihkan dengan palu las. Sikat baja dapat menghilangkan sisa-sisa kerak yang masih menempel dan membuat permukaan besi menjadi lebih halus dan bersih. Anda juga bisa menggunakan sikat baja untuk menyikat permukaan besi setelah selesai dilas agar lebih bersinar.

4. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan

Setelah permukaan besi yang akan dilas benar-benar bersih, langkah berikutnya adalah meletakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Tempat ini harus memiliki permukaan datar dan stabil agar bahan tidak bergeser saat dilas. Anda juga harus memastikan bahwa tempat ini aman dari benda-benda mudah terbakar atau meledak, seperti kayu, kertas, bensin, atau gas. Jika perlu, Anda bisa menggunakan penjepit atau pengikat lainnya untuk menjaga posisi bahan agar tetap sesuai dengan pola pengelasan.

5. Letakkan mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas

Langkah selanjutnya adalah meletakkan mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas. Mesin las adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan listrik arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC) dengan tegangan rendah dan arus tinggi. Mesin las ini harus diletakkan sedekat mungkin dengan bahan yang akan dilas agar tidak terjadi kehilangan daya listrik saat mengalir melalui kabel. Anda juga harus memastikan bahwa mesin las dalam kondisi baik dan sesuai dengan spesifikasi bahan yang akan dilas.

6. Masukkan elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las

Elektroda adalah batang logam berlapis flux (bahan kimia) yang digunakan untuk membawa arus listrik dari mesin las ke bahan yang akan dilas. Elektroda ini harus dimasukkan pada panel penjepit elektroda di mesin las dengan cara menekannya hingga terkunci. Anda harus memilih elektroda yang sesuai dengan jenis dan ketebalan bahan yang akan dilas. Elektroda juga harus dalam kondisi baik dan tidak patah atau aus.

7. Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan

Setelah elektroda terpasang pada mesin las, langkah berikutnya adalah memasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan yang akan dilas. Kemiringan elektroda adalah sudut antara elektroda dan permukaan bahan yang akan dilas. Kemiringan elektroda ini berpengaruh pada arah dan bentuk lelehan elektroda yang akan menyambungkan bahan yang dilas. Kemiringan elektroda yang ideal adalah sekitar 60-80 derajat, tergantung pada jenis dan arah pengelasan.

8. Setelah bahan siap untuk di las, dekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas secara perlahan

Langkah berikutnya adalah mendekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas secara perlahan. Ujung elektroda adalah bagian paling ujung dari batang elektroda yang akan menyentuh permukaan bahan yang akan dilas. Ujung elektroda ini harus didekatkan secara perlahan agar tidak terjadi loncatan api yang dapat menyebabkan percikan atau luka bakar. Anda juga harus memastikan bahwa ujung elektroda tidak menyentuh permukaan bahan sebelum api menyala, karena dapat menyebabkan korsleting atau kematian elektroda.

9. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat mempengaruhi kualitas pengelasan

Langkah selanjutnya adalah menjaga jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas. Jarak ini sangat mempengaruhi kualitas pengelasan, karena menentukan besar kecilnya arus listrik yang mengalir dan bentuk lelehan elektroda yang akan menyambungkan bahan yang dilas. Jika jarak terlalu jauh, arus listrik akan berkurang dan lelehan elektroda akan menjadi tipis dan tidak merata. Jika jarak terlalu dekat, arus listrik akan berlebih dan lelehan elektroda akan menjadi tebal dan berlebihan. Jarak yang baik adalah sekitar 2-4 mm, tergantung pada diameter dan jenis elektroda.

10. Gerakan elektroda ke sepanjang area yang dilas secara perlahan

Langkah terakhir adalah menggerakkan elektroda ke sepanjang area yang akan dilas secara perlahan. Gerakan ini harus dilakukan dengan stabil dan konsisten agar hasil pengelasan menjadi rapi dan kuat. Anda harus mengikuti pola pengelasan yang telah ditentukan, baik itu lurus, zig-zag, atau melingkar. Anda juga harus memperhatikan kecepatan gerakan elektroda, karena terlalu cepat atau terlalu lambat dapat mengakibatkan pengelasan menjadi tidak sempurna.

Setelah selesai mengelas, Anda harus membersihkan permukaan besi yang telah di las dari kerak dan sisa-sisa lelehan elektroda dengan menggunakan palu las dan sikat baja. Anda juga harus memeriksa kembali apakah ada bagian yang belum tersambung dengan baik atau ada cacat pada pengelasan. Jika ada, Anda harus mengulangi proses pengelasan pada bagian tersebut hingga menjadi sempurna.

Kesimpulan

Banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan jika memiliki kemampuan untuk mengelas apapun sesuai kebutuhan Anda, seperti mengelas pintu, mengelas pagar, mengelas peralatan besi apapun. Namun jika dirasa masih sangat sulit untuk mengelas sendiri maka jangan khawatir FITO hadir untuk Anda. FITO adalah platform situs online yang menyediakan Jasa Las Profesional dan Berpengalaman yang membantu Anda secepat mungkin untuk kebutuhan pengelasan di rumah Anda. Hubungi Kami!